Selain SIAPA MEMANFAATKAN LETKOL UNTUNG? Naskah yang sedang saya tulis sekarang (JEJAK PARA RAJA) ternyata membutuhkan waktu yang sangat panjang. menginjak angka ke-3 tahun...Luar biasa...mungkin karena banyak Faktor...seandainya biaya dan waktu mencukupi, mungkin tidak membutuhkan waktu selama itu.>Dan masih ada satu lagi naskah yang cukup memakan banyak Waktu...SELIR (Di balik Sukses HAYAM WURUK) adalah sebuah roman yang saya impikan sejak SMP dulu...ketika pertama kali saya berkunjung ke CAndi Trowulan...yang jaraknya hanya beberapa Kilo Meter dari Rumah..Sempat saya buka-buka catatan harin sewaktu SMP...tapi kok tidak nemu ya sinopsis atau cerpen mengenai CAndi Arimbi yang dulu pernah saya Tulis? Hick...kemana buku-bukuku semasa SMP? Di mana buku-buku yang halaman belakangnya biasa saya gambari muka Bang Haji Rhoma Irama dan Gambar Gajah Mada itu? Hahahahah....Sejarah itu apa seh? Sejarah itu apa? Wah kalau itu pertanyaanya saya tidak pernah tau.Yang jelas, membaca buku sejarah itu unik dan menarik. Mengunjungi situs bersejarah mampu membawa imajinasi kita kepada titik tertinggi. Sejauh ini tempat favorit saya untuk menerung adalah CAndi Arimbi (Wonosalam Jombang) karena Candi itulah yang paling dekat. Waktu Saya tinggal di Blitar, mengunjungi Candi Simping (Blitar Selatan) adalah sarana untuk melepas semua jenuh di otak. Eh waktu di Jogja, Candi Sambi Sari di dekat bandara Adisucipto itu menjadi pelabuhan hati di kala senja. Malam tadi aku merenung...kenapa aku suka candi?Entahlah......................Menyentuh, mengamati dan berusaha memahami pahatan-pahatan batu itu menyenangkan....
Candi Sambi Sari
Candi Sambi Sari adalah candi Hindu (Shiwa) yang berada kira-kira 12 km di sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau kira-kira 4 km sebelum kompleks candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad ke 9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung di zaman kerajaan Mataram Kuno.Posisi candi Sambi Sari terletak 6,5 meter di bawah tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad 11 (circa tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya batu material volkanik di sekitar candi.Dengan dikelilingi oleh tembok candi yang asli dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh 3 candi perwara (lebih kecil). Di dalam candi ini terdapat patung Durga (di sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Agastya (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat 2 patung dewa penjaga pintu: Mahakala dan Nadisywara. Di dalam candi utama terdapat patung Lingga dan Yoni dengan ukuran cukup besar. Pada saat penggalian, benda-benda bersejarah, di antaranya beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam serta prasasti lempengan emas juga ditemukan.Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di desa Sambi Sari yang diabadikan menjadi nama candi tersebut, dan dipugar pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala.
Termenung di pelataran Sambi Sari
BERILAH KOMENTAR HALAMAN INI. KARENA KOMENTAR ANDA AKAN SANGAT BERARTI UNTUK KAMI....KOMENTAR ADALAH SEBUAH JEJAK YANG AKAN MENGANTARKAN KAMI UNTUK MENGUNJUNGI ANDA KEMBALI DI LAIN WAKTU DENGAN KESEMPATAN YANG BERBEDA. SIAPAPUN ANDA, BISA MEMBERIKAN KOMENTAR KARENA BLOG INI TERBUKA UNTUK UMUM...TERIMAKASIH DAN MARI MENCITAI INDONESIA APA ADANYA.
Endik KoeswoyoScriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer
loh tinggal di blitar ta??
BalasHapusIya di blitar 4 tahun...keluarga banyak di Blitar...hehehhe
BalasHapus