PEDASNYA CINTA JURAGAN CABE
Cerita & Skenario:
Endik Koeswoyo
Hari itu Rahel (25 tahun)
pulang kuliah dengan lesu di temani Dewi sahabatnya. Rahel curhat ke ibunya Bu Kafi, dia baru saja putus cinta
dengan kekasihnya Jordan. Bukannya ikut sedih, tetapi Ayah dan Ibu Rahel malah langsung hendak menggelar syukuran
karena anak mereka putus cinta dengan Jordan. Haji Kafi sangat bersyukur selama
ini doanya siang malam dikabulkan Tuhan. Haji Kafi dan Hajah Kafi memang tidak
pernah suka dengan Jordan yang urakan dan nggak punya sopan santun. Padahal
menurut Rahel, Jordan itu cowok cool dan bad boy. Cowok idaman jaman sekarang. Rahel
panik bukan kepalang ketika Haji Kafi ayahnya ternyata sudah menjodohkan
dirinya dengan Tomo, juragan cabe kenalan ayahnya di pasar, maklum keluarga
Haji Kafi adalah pedagang di pasar. Rahel yang sebentar lagi lulus kuliah itu
langsung menolak mentah-mentah keinginan ayahnya. Rahel maunya menikah dengan
sarjana, dengan cowok kerena yang gaul dan bad boy. Bukan sama juragan cabe,
pasti cupu, nggak gaul dan pasti usianya sudah tua. Rahel nggak mau.
Haji Kafi memaksa Rahel anaknya, sudah 4 tahun ini
Rahel yang selalu memaksa kedua oang tuanya untuk setuju dengan hubungan Rahel
dan Jordan. Kali ini Haji Kafi dan Hajah Kafi gantian memaksa Rahel untuk
setuju dengan keinginan kedua orang tuanya itu. Rahel curhat ke Dewi
sahabatnya. Rahel bahkan bersumpah, bagaimanapun dia nggak akan mau menikah
sama Tomo Si Jurgan Cabe. Rahel sudah merendahkan Tomo walau mereka belum
pernah ketemu. Rahel bahkan dipaksa besok pagi dia harus ikut ke pasar untuk dikenalkan
dengan Haji Tomo, juragan cabe yang konon katanya sudah naik haji dua kali.
Rahel sedih dan bingung. Bahkan Dewi sahabatnya terpaksa menemani Rahel malam
itu dan menginap di rumah Rahel.
Pagi harinya, Rahel ditemani Dewi dipaksa ke pasar
oleh Haji Kafi. Haji Kafi menunggu kedatangan Tomo juragan cabe. Rahel berusaha
kabur, tetapi dia tidak bisa ke mana-mana. Penjagaan ketat sudah dilakukan Haji
Kafi. Terpaksa Rahel menunggu. Juragan jengkol datang, sudah tua banget.
Juragan sayur datang, sudah tua juga. Rahel makin panik dan takut kalau nanti
dia melihat curagan cabe. Lalu sebuah mobil hartop (mobil ofroad keren datang)
mobilnya Tomo. Turun orang tua, dari pintu kiri, Rahel langsung pura-pura
pingsan lihat Tomo yang sudah tua. Ternyata Tomo bukan yang tua itu, Tomo
adalah pemuda gagah, ganteng dan keren yang mengemudikan mobil hartop-nya.
Mobil hartop itu memang penuh dengan berkarung-karung cabe segar yang baru di
petik dari kampung. Dewi sahabat Rahel membangunkan Rahel, tetapi Rahel tetep
nggak mau. Dia nggak perduli, mau muda mau ganteng mau apalah namanya, Rahel
nggak mau nikah sama Tomo si juragan cabe.
Tomo sebenarnya juga tidak suka dengan perjodohan
dirinya yang mendadak itu. Akan tetapi karena dulu Ayahnya Tomo pernah di bantu
oleh Pak Haji Kafi maka Tomo nggak bisa menolak. Dia akan menerima perjodohan
itu asalkan Rahel tulus mencintainya. Kedua orang tua Rahel meminta Rahel dan
Tomo saling mengenal dulu. Kalau dalam sebulan bisa muncul rasa cinta,
perjodohan akan dilanjutkan, jika dalam sebulan memang tidak bisa ada rasa
cinta, maka Tomo dan Rahel boleh mengambil jalan sendiri-sendiri. Haji Kafi
adalah orang tua yang fair.
Kesan pertama antara Tomo dan Rahel bukan kesan yang
istimewa bahkan cenderuk kesan yang buruk. Rahel sejak awal menolak perjodohan
itu, ternyata Tomo juga kurang sependapat dengan perjodohan, jodoh itu dibangun
bukan jatuh dari langit apalagi dijodohkan karena urusan perjodohan urusannya
dengan hati. Akan tetapi Haji Kafi dan istrinya tetap kekeh kedua anaknya
adalah jodoh. Bahkan Haji Kafi berusaha keras, agar bisa mendekatkan Tomo dan
Rahel. Akan tetapi dengan usaha keras Haji Kafi dan istrinya, Rahel dan Tomo
belum juga bisa saling jatuh cinta. Haji Kafi dan istrinya membawa Rahel
liburan ke kampung, tinggal di sebuah vila selama seminggu di dekat rumah Tomo
dan kebunnya yang luas. Bahkan setiap kali bertemu, Rahel dan Tomo malah sering
berantem. Apalagi Jordan mantan Rahel datang mengacaukan rencana Haji Kafi. Tomo
semakin tidak suka dengan Rahel. Menganggap dirinya hanya pelarian sementara.
Dewi sahabat Rahel juga ikut membantu masalah Rahel dan Tomo. Segala cara
dilakukan Haji Kafi agar anaknya bisa jatuh hati dengan Tomo. Bahkan Haji Kafi
sering mengajak Rahel mengambil cabe di kebun milik Tomo. Tetapi Tomo dan Rahel
tetap saja tidak bisa akur.
Dewi menyakinkan Rahel, kalau sebenarnya Tomo bukan
petani miskin, Tomo adalah pengusaha cabe sukses di pinggiran Jakarta. Kebunnya
luas, cabe dan sayur-sayuran tumbuh subur. Tomo di kampungnya juga sangat
disegani karena kebaikan hatinya pada pera tetangga dan para petani. Di
kampungnya Tomo adalah pengusaha muda yang sukses. Tomo juga dianggap pahlawan
bagi para petani disekitar rumahnya. Tomo berani membeli hasil pertanian dengan
harga tinggi, walau tidak jarang Tomo merugi atau tidak mendapat untung. Akan
tetapi semua kebaikan hati dan kesuksesan Tomo belum mampu meluluhkan keegoisan
hati Rahel. Bahkan Rahel meminta Dewi saja yang menikah dengan Tomo. Rahel
bahkan memilih balikan lagi dengan Jordan dan tetap menolak Tomo sebagai calon
suaminya. Tomo meminta maaf, sejauh ini Rahel tidak pernah mencintainya dan
Tomo juga tidak mencintai Rahel.
Hingga suatu hari, Haji Kafi jatuh sakit memikirkan
anaknya yang tidak mau dijodohkan. Dalam sakitnya, Haji Kafi malah memberikan
semua warisannya pada Tomo. Rahel semakin bingung dengan semua yang dilakukan
ayahnya, 3 buah toko di pasar yang biasa di kontrakkan, rumah kontrakan 7 biji,
semua akan diwariskan ke Tomo. Hanya tersisa 1 toko di pasar yang dijadikan
mata pencaharian untuk Bu Hajah Kafi.
Atas hasutan Jordan, Rahel melabrak Tomo, menganggap
Tomo memanfaatkan semuanya demi keuntungan pribadi. Tetapi Tomo mengelak, dia
tidak pernah meminta warisan pada Haji Kafi. Tomo bahkan menolak semua warisan
dari Haji Kafi. Karena Tomo tidak mau menerima warisan dari Haji Kafi. Akhirnya
Haji Kafi menyedekahkan semua hartanya kepada sebuah panti asuhan. Rahel tak
bisa berbuat apa-apa. Keputusan Haji Kafi sudah bulat. Apalagi menurut Haji
Kafi, Rahel sudah waktunya menikah dan Rahel akan ikut suaminya kelak. Rahel
tidak membutuhkan harta warisan dari ayahnya, karena Rahel sebagai seorang
perempuan nantinya akan menjadi tanggung jawab suami.
Jordan yang mengetahui kalau Rahel tidak mendapat
warisan dari ayahnya langsung mikir ulang untuk menikahi Rahel. Jordan kabur
entah kemana, menghilang tanpa jejak. Rahel sedih. Dia selama ini sudah salah
memilih Jordan tetapi Rahel juga malu kalau harus mengemis cinta pada Tomo.
Rahel semakin gamang, bimbang dan bingung. Rahel baru menyadari kalau Tomo
adalah pemuda yang baik. Akhirnya Rahel membuang semua egosinya, setelah
mengetahui kalau Tomo memang benar-benar tidak mau menerima harta sepeserpun
dari Haji Kafi. Rahel mendekati Tomo, tetapi alangkah sedihnya Rahel, ternyata
Tomo lebih sering jalan dengan Dewi sahabatnya. Di mata Rahel Dewi dan Tomo
saling jatuh hati. Rahel menyesal, dia terlambat. Rahel sedih, melihat
kedekatan Dewi dan Tomo. Rahel juga marah sama Dewi, dianggap nikung sahabat
sendiri. Dewi juga tidak mau disalahkan, salah sendiri Rahel selama ini egois,
sok-sokan tidak mau menerima Tomo malah balikan sama Jordan Play Boy kampus.
Ternyata Dewi dan Tomo tidak pernah jatuh hati satu
sama lain, mereka hanya dekat sebagai sahabat apalagi mereka mendapat amanah
dari Haji Kafi untuk mengurus harta warisan milik Haji Kafi yang diserahkan
untuk kepentingan panti asuhan. Hingga suatu hari Rahel baru mengetahui dari
Dewi kalau sebenarnya Tomo selama ini sudah jatih hati sama Rahel, hanya saja
dia malu karena dijodohkan. Ternyata keduanya sama-sama jatuh hati, hanya saja
malu karena dijodohkan. Dengan bantuan Dewi akhirnya Tomo dan Rahel berani
mengungkapkan isi hati masing-masing.
Melihat Rahel dan Tomo sudah jatuh cinta dan mau
menikah, haji Kafi langsung sembuh dari sakitnya. Dia bahagia, anaknya akan
segera menikah. Rahel senang, dia menemukan jodoh yang baik, walau lebih
dikenal sebagai juragan cabe tetapi Tomo adalah seorang sarjana. Tomo bukan
hanya juragan cabe tetapi juga pengusaha muda yang peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Rahel juga mengiklaskan ayahnya yang mewariskan hartanya untuk
panti asuhan. Rahel yakin keputusan ayahnya sudah benar, dan Rahel yakin,
dengan menikah dengan juragan cabe masa depan Rahel tidak akan kekurangan.
Mereka semua bahagia. Baru kali ini Rahel bahagia merasakan pedasnya cinta
juragan cabe.
– SEKIAN -
KETERANGAN:
Sinopsis ini BELUM diproduksi. Jika anda membutuhkan sinopsis untk film layar lebar atau film televisi
silahkan menghubungi saya selaku penulis via email: endikkoeswoyo@gmail.com.
Posting Komentar untuk "SINOPSIS FTV - PEDASNYA CINTA JURAGAN CABE "
Terimakasih Sudah Bersedia Membaca, tuliskan komentar anda dan saya akan berkunjung ke blog anda...