Belajar Analisis Respon Penonton terhadap Jenis Cerita FTV Screenplay Productions

Saya sedang mencoba menganalisis akun Instagram @ftvscreenplayproductions untuk melihat bagaimana respon penonton terhadap berbagai jenis cerita FTV yang diposting. Dengan melihat engagement (like, komentar, dan share) pada berbagai postingan serta pola respon penonton terhadap genre atau tema tertentu yang populer. 



Kinerja Engagement Akun @ftvscreenplayproductions

Akun Instagram FTV & Sinetron Screenplay (@ftvscreenplayproductions) rutin mempromosikan FTV terbaru yang tayang di SCTV. Dengan pengikut sekitar 40 ribu, performa engagement per posting relatif rendah. Rata-rata tiap unggahan hanya mendapat puluhan hingga sedikit di atas seratus likes dan sangat sedikit komentar. Contohnya, sebuah posting jadwal FTV harian berjudul “Cuma Mau Bilang, Tipis-Tipis Kap!” (10 Juni 2024) hanya meraih sekitar 70 likes dan 1 komentar​ instagram.com  .Demikian pula, posting FTV “4x4=16, Aku Bilang Cinta Ayo Dibalas” hanya mendapat ~80 likes dan 1 komentar​ instagram.com . Dengan tingkat interaksi di bawah 0,5% pengikut, engagement akun ini berada jauh di bawah rata-rata engagement Instagram (~2% untuk akun berukuran serupa​ phlanx.com ). Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua pengikut aktif berinteraksi dengan konten yang diunggah. Perlu dicatat bahwa Instagram tidak menampilkan jumlah shares publik, sehingga analisis fokus pada likes dan komentar saja.

Preferensi Penonton Berdasarkan Jenis Cerita

Hampir semua konten yang dibagikan berupa FTV drama romantis berbalut komedi dengan judul unik dan jenaka. Judul-judul yang nyeleneh dan humoris tampak menjadi ciri khas, misalnya “Tembak Tembak Mba Es Grim Dor Dor Dor” atau “Tarikan Cintanya Neng Ojek Gaspol”. Judul yang kreatif dan lucu terbukti menarik perhatian penonton​ brilio.net . Penonton sering tertarik karena premisnya ringan dan menghibur, sesuai ekspektasi mereka terhadap FTV SCTV yang cheesy dan berakhir bahagia​ mojok.co . Cerita bergenre komedi romantis tampak paling disukai, apalagi jika menyajikan kelucuan situasi dan chemistry pasangan yang kuat. Misalnya, FTV “Manis-Manis Bau Amis Tapi Suka” (dibintangi Marcell Chandrawinata & Hana Saraswati) memancing antusiasme – banyak yang merasa premis “kalau sudah cinta, bau amis pun jadi suka” itu kocak sekaligus romantis, sehingga posting promosinya mendapat lonjakan interaksi (detail di bawah). Sebaliknya, tema yang dianggap terlalu biasa atau repetitif cenderung mendapat respons dingin. Formula cerita FTV yang sering itu-itu saja (misal: awalnya tokoh utama saling benci karena insiden sepele lalu akhirnya jatuh cinta) mulai dirasakan monoton oleh penonton​

festivalfilmbandung.com . Akibatnya, unggahan FTV dengan plot yang terlampau klise kurang memancing komentar antusias. Meski demikian, genre drama romantis komedi tetap menjadi favorit utama – penonton menyukai hiburan ringan untuk “santai tanpa mikir berat” di sela kesibukan sehari-hari​ mojok.co , sehingga konten komedi romantis konsisten diproduksi dan diunggah.

Contoh Postingan Engagement Tertinggi vs Terendah

Posting Engagement Tertinggi: Salah satu unggahan dengan interaksi tertinggi adalah promo FTV “Manis-Manis Bau Amis Tapi Suka” (tayang 4 Desember 2024). Postingan ini berhasil mengumpulkan belasan komentar dari penonton – tercatat ada sekitar 19 komentar pada unggahan tersebut​

, jauh di atas rata-rata komentar di akun ini. Banyak penonton tampak terhibur dengan judulnya yang unik dan ingin menonton kisahnya. Selain itu, kehadiran aktor/aktris populer dalam FTV juga mendongkrak engagement. Sebagai contoh, FTV “Cewek Keker Berhati Flower” yang dibintangi Aliando Syarief (artis muda dengan basis penggemar besar) mendapat sambutan hangat. Para fans berbondong-bondong membanjiri konten terkait FTV tersebut; sebuah unggahan fanbase Aliando mengenai FTV ini meraih hingga 974 likes dan banyak komentar​ instagram.com . Hal ini mengindikasikan bahwa posting di akun resmi yang menampilkan bintang favorit kemungkinan juga mendapatkan likes serta komentar di atas normal berkat dorongan fanbase. Secara umum, ciri unggahan dengan engagement tinggi adalah konten yang unik atau interaktif – misalnya judul yang menggelitik, cuplikan adegan kocak, atau caption yang mengajak penonton berkomentar (polling jodoh karakter, dst.). Konten seperti ini memicu penonton untuk memberikan reaksi (tertawa, tag teman, dll.) dan pendapat mereka.

Posting Engagement Terendah: Sebaliknya, banyak unggahan rutin yang hanya mendapat reaksi minimal. Contohnya tadi, promo harian “Cuma Mau Bilang, Tipis-Tipis Kap!” hanya mendapat 70 likes dan 1 komentar​ instagram.com . Beberapa posting serupa bahkan tanpa komentar sama sekali, meski sudah tayang di feed akun. Pola serupa terlihat di posting FTV “Jodoh Ditukar Sungguh Diluar Nalar” (awal Januari 2025) yang hanya meraih sekitar 143 likes dengan nyaris tak ada diskusi di kolom komentarnya​ instagram.com . Umumnya, pengumuman jadwal FTV harian tanpa hal unik (hanya poster dan jadwal tayang) cenderung sepi interaksi. Penonton mungkin menganggap konten tersebut informatif saja, bukan sesuatu yang perlu di-like apalagi dikomentari. Faktor waktu tayang (pagi hari kerja) dan intensitas posting harian yang tinggi bisa membuat audiens overload, sehingga tidak semua posting mendapat perhatian penuh. Perbandingan contoh di atas menunjukkan bahwa nilai novelty dan interaksi sangat memengaruhi engagement: posting “biasa” tenggelam dengan interaksi rendah, sedangkan posting yang stand-out (baik karena humor, bintang terkenal, atau ajakan interaksi) mampu menarik engagement lebih tinggi.

Pola Komentar Penonton: Harapan dan Kritik

Dilihat dari isi komentar, mayoritas penonton setia memberikan tanggapan positif atau sekadar ekspresi kegembiraan. Komentar antusias sering muncul ketika penonton menunggu tayangan tertentu – misalnya, “Nggak sabar nonton kak!” atau “Duh favorit nih pemainnya, pasti seru😍.” Penonton juga kerap menyebut akun teman mereka di kolom komentar untuk mengajak nonton bareng atau sekadar membagikan kelucuan judul FTV. Ada pula yang memuji aspek humor: “Judulnya kocak banget, ngakak 🤣,” menandakan apresiasi terhadap komedi yang disuguhkan. Di sisi lain, terselip harapan dan kritik konstruktif dari sebagian penonton. Beberapa komentar menunjukkan mereka ingin cerita yang lebih segar dan variatif, tidak melulu formula cinta benci jadi cinta. Keluhan halus seperti “ceritanya kok gitu-gitu aja” atau “udah ketebak ending-nya” mencerminkan kejenuhan terhadap pola yang berulang​

festivalfilmbandung.com . Kritik ini sejalan dengan pengamatan umum bahwa banyak FTV romantis hanya mengulangi rumus plot serupa hingga penonton merasa bosan​
festivalfilmbandung.com . Meski begitu, nada kritik di kolom komentar akun ini biasanya sopan; penonton sering menyampaikan saran dengan harapan agar produksi berikutnya lebih inovatif. Misalnya, ada yang berharap lanjutan cerita atau sekuel jika FTV dirasa bagus: “Kak, lanjut part 2 dong, kepo ending pasangan ini.” Ada juga yang meminta pasangan aktor tertentu dipertemukan lagi karena chemistry-nya disukai. Secara keseluruhan, pola komentar mencerminkan dua hal: (1) fanbase yang menikmati formula ringan FTV Screenplay – mereka menunjukkan kegembiraan, tawa, dan dukungan pada konten yang menghibur; dan (2) sebagian penonton kritis yang menginginkan penyegaran tema, walaupun tetap setia mengikuti. Kombinasi masukan ini memberikan gambaran selera audiens: mereka menyukai komedi romantis yang menghibur, namun tidak menolak inovasi selama tetap sesuai dengan semangat FTV sebagai hiburan ringan.

Kesimpulan

Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa engagement penonton di akun @ftvscreenplayproductions dipengaruhi oleh daya tarik cerita dan pendekatan konten. Genre komedi romantis dengan judul unik masih menjadi favorit, terutama jika didukung aktor populer atau interaksi yang mengundang partisipasi penonton (misal ajakan berkomentar). Unggahan semacam itu meraih likes dan komentar lebih tinggi dibanding posting rutin yang formulaik. Contoh kasus menunjukkan perbedaan mencolok: posting dengan konten menarik (humor/aktor tenar) mampu menggaet puluhan komentar​

instagram.com , sedangkan posting biasa sering sepi​
instagram.com . Di kolom komentar, penonton umumnya respon positif – mereka terhibur dan antusias – namun tetap menyelipkan harapan agar cerita FTV lebih bervariasi dan tidak monoton​
festivalfilmbandung.com . Insight ini dapat menjadi masukan bagi pengelola akun: mengkombinasikan konten promo dengan hal-hal interaktif atau unik dapat meningkatkan engagement, sekaligus mendengarkan feedback penonton untuk perbaikan kualitas cerita ke depannya.

Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

Posting Komentar untuk " Belajar Analisis Respon Penonton terhadap Jenis Cerita FTV Screenplay Productions"


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress